Amri Amrullah, |
(Duta besar Paraguay untuk lima negara Asia, Cecar Estebon Grillon (bersongkok hitam kanan) membaca doa usai membaca dua kalimat syahadat didampingi Menteri Agama RI, Suryadharma Ali saat memutuskan untuk menjadi muallaf di masjid Istiqlal, Jakarta, Jumaat 27/9)
Hidayah adalah rahasia Allah, tidak ada yang mampu menghalanginya. Setidaknya itulah yang diyakini setiap umat Islam.
Hidayah inilah yang dirasakan Duta Besar Republik Paraguay untuk lima negara ASEAN, Cecar Estebon Grillion setelah rasmi menjadi muallaf ketika mengucapkan dua kalimat syahadat usai Sholat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumaat, 27 September 2013.
Beliau mengungkapkan bahawa, Islam itu ternyata agama yang indah, mengatur segala sendi kehidupan dan jauh dari seperti yang digambarkan oleh kelompok tertentu.
Ketertarikannya terhadap Islam muncul begitu saja dan tidak pernah disangka-sangka. Awalnya Cecar hanya berpendapat, kalau memang Tuhan itu ada, bagaimana mungkin nama-nama Tuhan itu berbeza-beza.
Cecar pun mulai mempelajari dan membaca bahawa sebenarnya ada kesamaan nama-nama Tuhan dari agama yang diturunkan dari keluarga Nabi Ibrahim AS.
Sejak awal dia berpendapat bahwa Tuhan itu maha kuasa dan esa. Ini sesuai dengan konsep asli agama-agama keturunan Ibrahim. Dan itu terlihat bagaimana nama-nama Tuhan dalam agama Ibrahim.
"Dalam Yahudi Tuhan disebut Elohim, dalam Kristien disebut Alah dan di Islam disebut Allah," ujarnya yang di dampingi calon istrinya Yulie Setyohadi, sebagai penterjemah.
Belakangan ini Cecar benar-benar memahami hanya Islam yang secara tegas mendeklarasikan bahwa Allah itu satu dan tidak ada tandingan atau keturunan yang dapat menandinginya.
"Dari sinilah ketertarikannya terhadap Islam," ujar Yulie kepada Republika. Setelah menyampaikan ketertarikannya tersebut, Cecar pun memutuskan untuk mempelajari Islam lebih mendalam.
Yulie memastikan keinginan calon suaminya mencari hidayah itu bukan kerana paksaan dari dirinya atau hanya kerana alasan pernikahan.
Keseriusan Cecar mendalami Islam ini terlihat ketika dia memutuskan mengenal Islam dari tokoh besar Islam Indonesia, Profesor KH Quraisy Shihab dan dibimbing juga oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Ali Mustafa Yaqub.
Imam Besar Masjid Istiqlal, KH. Ali Mustafa Yaqub mengatakan, sejak awal sudah terlihat keseriusan Cesar untuk memperdalam Islam. Keseriusannya ini pun ditunjukkan dengan menghafal bacaan dua kalimat syahadat. "Dia sebenarnya sudah bersyahadat, dengan berusaha menghafal berkali kalimat syahadat itu," katanya.
Ini terlihat ketika pengucapan syahadat di Istiqlal, Cecar tidak menghadapi masalah dalam pengucapan. Menurut Ali, inilah hidayah Allah yang diberikan kepada Cecar, Duta Besar Republik Paraguay untuk Indonesia dan lima negara ASEAN lain. "Hidayah ini tidak mampu ditolak dan dihalangi, kerana ini keajaiban yang diberikan Allah," tegasnya .http://www.republika.co.id
Tiada ulasan:
Catat Ulasan