MSO
Di sini saya postkan ucapan Anwar Ibrahim dalam mahkamah yang
ditujukan khas kepada lima hakim yang mendengar rayuannya semalam yang
berakhir dengan kekalahan berpihak kepadanya.
Sesudah Ketua Hakim Ariffin Zakaria membaca keputusan mengekalkan
keputusan Mahkamah Rayuan yang mengenakan lima tahun pejara ke atasnya,
Anwar diberi peluang untuk berkata sesuatu sebagai kesimpulan peribadi
daripadanya.
Saya tidak mahu membuat tafsiran berlebihan terhadap apa yang beliau
simpulkan, tetapi ia merupakan satu ucapan tajam yang kata-kata dilumuri
dengan rasa kecewa dan dukacita yang amat sangat kepada proses
perbicaraan kali ini yang dianggap sebagai satu perbicaraan yang sama
yang dihadapi sebelum ini dan ia adalah satu frabikasi lengkap dari
konspirasi bagi menamatkan karya politiknya.
Ketajaman dan kepedihan tikaman ucapan itu sehingga kelima-lima Hakim
itu bangun meninggalkan mahkamah tanpa mendengar sehingga habis Anwar
berucap setelah mereka memberi peringatan kepada Anwar agar berhenti
berucap.
Pengucapan akhir Anwar ini saya kira penting dan menjadi satu rangkaian
kata-kata bersejarah daripada seorang pesalah kepada Hakim yang
menjatuhkan hukuman ke atasnya. Kita tidak dapat mengesahkan siapa yang
benar dan siapa yang bersalah, kecuali Allah sang hakim yang maha adil
saja mengetahuinya.
Tetapi pengucapan yang disepuhi racun yang terbit dari jiwa seorang yang
menganggap dianiya ini sangat menikam hati dan pedihnya sampai ke hulu
hati kesannya bukan saja kepada Anwar dan seluruh rakyat tetapi
kelima-lima hakim itu akan mengambil sebagai sejarah dalam kehidupan
mereka sebagai hakim pertama kali ditikam sedemikian rupa oleh orang
yang mereka hukum.
Dan salah satu rangkaian kata daripada ucapan ini bisa dijadikan hikmah
ialah tentang katajanji Anwar yang beliau kekal dengan pendirian tidak
bersalah dan menganggap pertuduhan liwat itu jelek dan insiden yang
tidak pernah berlaku
Beriktu adalah ucapan berkenaan:
Saya kekal dengan pendirian tidak bersalah ke atas pertuduhan jelek ini- insiden ini tidak pernah berlaku.
Ini merupakan satu fabrikasi lengkap yang terhasil daripada satu konspirasi politik untuk menamatkan kareer politik saya.
Kalian
tidak langsung memberikan pertimbangan sewajarnya ke atas fakta kes
yang diketengahkan oleh peguam saya sebermula hari pertama lagi – betapa
insiden ini tidak pernah berlaku sama sekali.
Saya mampu
memandang ke hadapan, tetapi melihat kepada kenyataan anda hari ini,
nyata sekali ia sia-sia. Kelihatan seperti saya diperlekeh sekali lagi
sebagaimana yang berlaku di Mahkamah Rayuan, dan ia terus dilakukan di
sini selepas kami mengharungi ranjau perbicaraan selama 8 hari!
Bukan
satu kebetulan bagaimana Pejabat Perdana Menteri mampu mengeluarkan
kenyataan bertulis penuh atas keputusan kalian hanya beberapa minit
selepas kalian menyampaikan penghakiman sebelum menjatuhkan hukuman.
Tatkala
tunduk patuh pada perintah penguasa politik, kalian telah menjadi
sebahagian daripada rakan kongsi dalam jenayah pembunuhan integriti dan
kebebasan kehakiman. Kalian telah menggadaikan jiwa kalian kepada
syaitan, menukarganti hati nurani kalian dengan keuntungan materialistik
dan kesenangan serta jaminan jawatan.
Kalian mempunyai
kesempatan terbaik untuk menebus kekhilafan – dengan memperbetulkan
kesalahan masa lalu dan meletakkan kehakiman atas paksi yang benar serta
mengukir nama kalian untuk anak-cucu kalian kenangi sebagai pembela
keadilan yang sebenar-benarnya.
Akan tetapi kalian memilih untuk
kekal di sisi gelap dan menenggelamkan moral kalian dalam kancah
kepalsuan dan tipu muslihat. Apakah kalian tahu betapa kalian kini
sedang bergelumang kekotoran dan penipuan lantas ketidakadilan tersebut
akan menyelinap di setiap sudut Istana Kehakiman ini, dan saya
bersimpati kepada kalian.
Benar, kalian telah menghakimi saya –
dan saya akan, untuk ketiga kalinya, melangkah ke penjara, tapi
ketahuilah yang saya sama sekali tidak akan tunduk. Cahaya kekal
menyinari saya.
Tetapi kalian yang harus berasa malu tatkala
kalian akan dinilai sejarah sebagai pengecut terulung atas nama
kemanusiaan. Dengan kedudukan dan kuasa kehakiman yang tinggi, kalian
membungkam begitu rendah untuk diperalat oleh penguasa politik.
Mahasiswa
undang-undang dan kalangan professor jurispruden akan meneliti
penghakiman kalian dan di saat mereka membedah alasan serta keputusan
kalian, kredibiliti dan integriti kalian akan dicarik halus. Di saat itu
kalian akan didedah sebagai perekayasa yang memakai jubah kehakiman
hanya untuk memperlekeh keadilan.
Jangan sesekali kalian lupa,
sebagaimana kita semua, kalian juga harus menjawab kepada Sang Pencipta.
Kalian harus menjawab kenapa kalian berpaling daripada prinsip-prinsip
yang telah kalian lafaz dan sumpah untuk ditegakkan.
Mereka yang
datang ke kamar mahkamah perlu menunduk hormat dan memanggil kamu
sebagai Yang Arif, tetapi tidakkah kamu tahu bahawa satu hari nanti kamu
juga perlu menjawab kepada Yang Maha Arif? Di saat itu kamu memerlukan
lebih daripada tunduk hormat untuk menghuraikan mengapa kamu dengan
sengaja melanggar perintah Allah melalui Ayat 58 Surah An-Nisa.
Melangkah
ke penjara, saya anggap sebagai satu pengorbanan buat rakyat Negara ini
Saya telah berjuang hampir seluruh kehidupan saya demi rakyat Negara
ini – dan demi rakyat jugalah saya bersedia untuk ke penjara dan
menghadapi sebarang bentuk akibat.
Perjuangan saya akan diteruskan, ke mana saja saya dihantar dan apa jua yang diperlakukan ke atas saya.
Kepada
sekalian sahabat dan rakyat Malaysia, izinkan saya merakamkan
penghargaan jauh dari sanubari saya atas setiap dokongan yang telah
diberikan. ALLAH SWT menjadi saksi, saya berjanji tidak akan didiamkan,
saya akan berjuang untuk kebebasan dan keadilan dan saya tidak akan
menyerah!
ANWAR IBRAHIM
10 FEBRUARI 2015
Tiada ulasan:
Catat Ulasan